Industri tekstil memang terus berkembang dari masa ke masa dan menjadi salah satu bukti kemajuan peradaban manusia. Hal ini yang akhirnya membuat benang-benang jahit semakin tumbuh variatif sesuai dengan kebutuhan sektor garmen itu sendiri. Salah satunya yang kini juga makin banyak digunaan oleh para penjahit adalah elastic thread atau yang mungkin Anda kenal dengan nama benang elastis.
Sesuai dengan namanya, elastic thread adalah benang yang memiliki tekstur elastis dan sudah pasti fleksibel. Biasanya benang elastis ini terbuat dari bahan karet yang sudah divulkanisasi. Lantaran memiliki sifat yang elastis, benang jenis ini sering digunakan untuk mengerutkan bagian-bagian dalam busana atau kerap disebut teknik smocking. Tentu diperlukan keterampilan tersendiri dari si penjahit supaya benang elastis tampak nyaman penggunaannya.
Baca juga: Apa itu Webbing Fabric, Bahan-Bahan dan Bagaimana Proses Pembuatannya
Seperti Apa Pembuatan Elastic Thread?
Supaya semakin paham dengan benang elastis, ada baiknya Anda memang tahu bagaimana proses pembuatan benang ini. Sama halnya seperti jenis-jenis benang untuk kebutuhan menjahit lainnya yakni benang obras, benang sulam, benang bordir, benang nilon hingga benang sutra, benang elastis juga memiliki bahan baku tersendiri yang akhirnya menciptakan tekstur dari benang tersebut.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, benang elastis terbuat dari material karet alam atau yang kerap disebut dengan lateks. Bahan baku karet alam ini biasanya diambil langsung dari getah pohon karet yang berada di alam liar baru kemudian melewati serangkaian proses industri. Agar bisa menjadi lateks, cairan putih dari pohon karet ini diberi tambahan laruran asam asetat sebesar 30% dan juga beberapa cairan kimia lainnya.
Cairan lateks yang sudah tercampur ini berbentuk dispersi lalu kemudian melewati tahapan pengadukan dan tentunya dimatangkan, sampai jadi adonan bahan. Baru kemudian cairan lateks itu didinginkan terlebih dulu supaya buih dan kotorannya hilang, lalu dipastikan dalam tahapan filtering menggunakan mesin vakum.
Agar bisa menjadi benang elastis, cairan lateks itupun melewati proses ekstrusi sampai menghasilkan kapiler-kapiler benang karet baru kemudian dicuci dengan cairan kimia khusus. Kalau kapiler benang sudah bersih, tahapan selanjutnya adalah proses rolling untuk menarik benang ke water bath berisi air panas agar kadar asam asetat berkurang. Tahap terakhir sebelum digunakan, benang elastis dikeringkan dengan tunnel dryer lalu dikemas.
Baca juga: Apa itu Jaquard Fabric, Bahan-bahan dan Bagaimana Proses Pembuatannyha
Penggunaan atau Pengaplikasian Elastic Thread
Lantaran menjalani proses yang tidak mudah, elastic thread memang menjadi salah satu bahan baku industri garmen yang sangat penting. Jika melihat perbedaannya, benang elastis memang punya struktur kapiler yang lebih kecil. Hanya saja Anda tak perlu cemas dalam menggunakannya, karena diameter benang elastis ini disediakan dengan cukup variatif. Perbedaan diameter ini memang kembali lagi pada penggunaan benang elastis itu sendiri.
Untuk penggunaannya sendiri, sudah disebutkan bahwa benang elastis kerap dipakai untuk menjahit bagian lekukan atau kerutan dalam sebuah busana. Yang menarik, lekukan yang sengaja dijahit dengan benang elastis ternyata mampu menambah keindahan visualnya. Hanya saja memang tidak semua penjahit bisa menggunakan benang elastis secara tepat, karena salah pasang bisa membuat tampilan kerutannya kacau.
Bagaimana? Sangat menarik bukan mempelajari benang elastis ini?
Anda juga bisa menggunakan elastic thread untuk membuat tampilan busana lebih menawan. Misalkan saja pada bagian pergelangan tangan blouse atau pergelangan kaki celana bahan kain, Begitu pula pada rok-rok panjang yang punya aksen kerutan sehingga membuat pemakainya tampak lebih manis.