Narrow Fabric Manufacturer | Sinar Sakti Union

Era Pandemi Segera Usai, Apakah Tali Masker Elastis Masih Perlu Diproduksi?

tali masker

Masker menjadi salah satu komoditas paling laris selama pandemi melanda seluruh dunia. Secara otomatis, saat itu produksi tali masker juga harus dimaksimalkan demi memenuhi permintaan pasar. Karena saat pandemi model masker yang paling diminati masyarakat adalah masker sekali pakai alias masker medis. 

Masker medis dianggap memiliki daya filter lebih baik dari masker kain yang bisa dicuci dan dipakai ulang. Produksi masker medis melibatkan pabrik talinya yang jelas berbeda dengan produsen kain kasa sebagai bahan inti masker. Tali dari masker medis umumnya dijual dalam dua macam, yaitu tali berbentuk bulat dan oval. 

Tali masker oval dan bulat memiliki daya elastisitas yang tidak jauh berbeda. Keduanya dapat dipasang pada berbagai model masker dengan bahan kain kasa halus. Pemasangan karet khusus pada kain kasa halus umumnya tidak perlu dijahit. Produsen cukup menempelkan tali dengan cara memanaskan kedua titik yang perlu disambung dan menekannya. 

Teknik tempel tersebut bisa dilakukan selama bahan elastis didominasi oleh bahan sintesis. Karena bahan sintesis mudah meleleh saat dipanaskan. Selain bisa dipasang pada kain kasa halus, tali karet masker juga bisa dipasang pada kain yang memiliki permukaan lembut. 

Karena masker hampir selalu bersentuhan dengan kulit wajah saat dipakai, maka kain dengan permukaan kasar sebaiknya jangan digunakan sebagai masker. Permukaan kain yang kasar membuat kulit mudah iritasi dan tidak nyaman sehingga ingin segera melepasnya sesaat setelah dipakai. 

Baca juga: Teknik Menjahit Karet Elastis Berbagai Jenis

Status PPKM dan Kewajiban Memakai Masker Saat Ini

tali masker

Kondisi pandemi saat ini semakin terkendali, sehingga status PPKM di Indonesia resmi dicabut pemerintah. Masyarakat juga tidak lagi diwajibkan memakai masker di ruang publik. Lalu bagaimana dengan produksi tali masker setelah konsumsi publik menurun? 

Jangan salah, sebagian masyarakat tampaknya tidak terpengaruh dengan pencabutan status PPKM dan tidak diwajibkannya lagi penggunaan masker. Terutama generasi muda yang terlanjur merasa nyaman menggunakan masker di mana-mana. Artinya, produksi masker tetap bisa stabil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini. 

Sebab Orang-Orang Nyaman Bermasker

Salah satu hikmah pandemi adalah meningkatkan produksi masker. Baik dengan model tali masker pendek, masker hijab, sampai masker anak. Berikut beberapa alasan orang masih menggunakan masker di ruang publik meskipun tak lagi diwajibkan.

  • Belum Make-Up

Alasan ini biasanya terjadi pada perempuan yang tidak bisa  ke luar atau menuju ruang publik tanpa berdandan. Dengan menggunakan masker, sebagian kulit wajah tetap terlindungi dari paparan sinar matahari dan terhindar dari debu. 

  • Tidak Perlu Senyum Palsu

Senyum tulus seseorang selalu tampak dalam ekspresi mata, namun senyum palsu hanya bisa ditunjukkan melalui gerakan bibir. Ketika memakai masker, orang tidak perlu tertipu dengan senyum palsu, dan orang yang bermasker juga tidak perlu pura-pura tersenyum untuk menunjukkan keramahan di ranah publik.

  • Alasan Kesehatan

Sebagian orang menggunakan masker karena alasan kesehatan seperti sedang batuk, flu, atau alergi debu. Sehingga pemakaian masker membuat mereka lebih nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang di sekitarnya juga tentu merasa lebih nyaman dan tidak khawatir tertular jika alasannya demikian.

  • Malas Berinteraksi Sosial

Ada orang-orang yang sengaja menggunakan masker sebagai alat praktis untuk menghindari interaksi sosial. Secara sekilas tentu tidak mudah mengenali seseorang yang sedang menggunakan masker. 

Jadi, meskipun status PPKM telah dicabut dan penggunaan masker tidak lagi diwajibkan produksi tetap perlu terus dilakukan. Secara otomatis produksi tali masker juga harus tetap berjalan sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *