
Bicara soal benang-benang berbahan elastis, tak dipungkiri memang sangat membantu perkembangan industri garmen. Dibuat dari getah alami pohon karen, proses kimiawi sedemikian rupa membuat manusia akhirnya memiliki benang elastis. Namun tak hanya benang, produk-produk garmen elastis juga berkembang menjadi pita kepang elastis hingga salah satu yang cukup populer, jacquard elastic.
Sesuai dengan namanya jacquard elastic jelas memiliki karakteristik yang begitu elastis layaknya benang elastis. Hanya saja dalam proses produksinya, benda ini memanfaatkan metode tenun bermotif alias printingan selayaknya kain-kain jacquard. Seperti yang Anda tahu, kain jacquard biasanya memiliki serat benang yang cukup kompleks sehingga mampu membentu pola atau motif tertentu.
Sekadar informasi, kain jacquard sendiri ditemukan oleh Joseph-Marie Jacquard, seorang warga negara Prancis pada tahun 1802 silam. Jika menelusuri sejarahnya, kain jacquard ini hadir sebagai jawaban dari kain brokat yang memang sudah lama dikenal dengan motif dan proses pembuatannya yang begitu rumit. Biaya produksi dan harga jual brokat yang mahal, membuat Joseph justru menemukan perangkat yang mampu memproduksi kain tenun lebih efisien.
Perangkat itulah yang akhirnya menjadi wadah lahirnya kain jacquard, dan ternyata turut memberikan pengaruh pada kehadiran jacquard elastic. Namun karena sifat elastis yang dimiliki, bentuk produk ini jelas memiliki sedikit perbedaan dengan kain jacquard pada umumnya.
Baca juga: Elastic Thread, Pengertian dan Bagaimana Cara Mengaplikasikan
Tampilan Unik Jacquard Elastic
Kembali lagi ke sisi elastis dari jacquard ini sendiri, tentu tak lain karena ada material lateks yang dibenamkan. Material lateks ini diperoleh dari getah pohon karet alami, lalu melewati proses produksi cukup rumit hingga akhirnya menghasilkan serat-serat benang elastis. Pembuluh kapiler pada benang karet elastis haruslah melewati proses pengeringan dan pembersihan berlapis, demi memastikan keamanan kadar asam asetat yang ada di dalam proses produksi.
Barulah kemudian setelah benang-benang karet elastis ini siap diproduksi menjadi pita-pita panjang dengan metode jacquard. Bentuknya sendiri memang hampir mirip dengan pita kepang elastis, hanya saja untuk pita jacquard yang elastis ini, disematkan motif-motif khusus sehingga membuatnya jadi lebih menarik. Dengan ukuran yang lebih lebar daripada pita kepang elastis konvensional, pita jacquard ini bisa digunakan untuk mempercantik tampilan busana.
Dengan sifatnya yang lembut, ringan dan kuat, Anda bisa menggunakan jacquard elastic ini dengan cara dijahit langsung pada kain, atau bahkan dibungkus seperti layaknya pita kepang elastis. Hanya saja wajib diperhatikan dalam proses penjahitan, supaya kerutan yang timbul tetap menarik.
Baca juga: Pengertian Narrow Fabric, Bahan-Bahan dan Proses Pembuatannya
Pengaplikasian Jacquard Elastic dalam Keseharian
Dengan kegunaannya yang cukup beragam, ternyata pita-pita jacquard yang elastis ini bisa digunakan untu berbagai jenis busana. Tak peduli laki-laki atau perempuan, pita elastis ini dapat dipasangkan begitu saja bahkan sengaja ditampilkan untuk memberikan kesan menarik. Salah satunya adalah pada bagian pinggang pada produk celana-celana boxer, pita jacquard yang elastis akan ditambahkan untuk memberi kesan dinamis.
Tak cuma pada busana saja, Anda juga dapat menemukan penggunaan pita jacquard ini dalam berbagai kebutuhan kain-kain yang lebih berat seperti perabot rumah tangga, tas, aksesoris fashion lain sampai selimut. Tentu dibandingkan menjahit pita karet elastis yang cenderung hanya berwarna putih, keberadaan pita jacquard yang begitu elastis akan membuat tampilan makin menarik.
Bagaimana? Ternyata ada banyak produk industri garmen yang juga menggunakan jacquard elastic, bukan? Agar bisa dipakai sesuai dengan fungsinya, tentukan terlebih dulu dengan motif tenun yang dihasilkan pada setiap pita-pita elastis jacquard ini.