Pada beberapa bagian pakaian atau berbagai macam peralatan, dibutuhkan semacam pita elastis yang kuat untuk mendukung, menahan, atau memberi efek estetik. Pada bagian inilah narrow fabric elastic dibutuhkan oleh berbagai industri, termasuk garmen.
Awalnya, industri garmen ada untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok akan sandang. Kemudian dalam perkembangannya, manusia tidak hanya membutuhkan pakaian untuk menutupi tubuh. Lebih dari itu, berbagai perlengkapan dan peralatan juga perlu didukung oleh bahan dari tekstil dan semacamnya.
Bisnis garmen berkembang tidak hanya memproduksi kain yang lebarnya lebih dari 45 cm. Hingga saat ini banyak sekali produk sejenis tekstil yang harus diproduksi dalam ukuran lebih kecil, yang lebih populer disebut sebagai narrow fabric elastic.
Pengertian Narrow Fabric
Pada dasarnya, narrow fabric elastic adalah kain yang bersifat elastis dengan lebar tidak lebih dari 45 cm. Pada prinsipnya, penggunaan kata fabric yang berarti kain atau tekstil, bukan berarti narrow fabric dibuat dengan cara ditenun, dirajut atau direnda.
Untuk memudahkan pemahaman, elastis jenis narrow fabric memiliki lebar kecil atau tidak lebih dari 45 cm. Bentuknya memanjang dengan tepi kanan dan kiri yang tidak perlu dipotong namun memiliki ciri khas. Kain jenis ini dibuat dengan spesifikasi spesial karena tahan lama, tidak mudah berjamur, tahan panas, tahan abrasi dan sangat elastis.
Baca juga: Merek Karet elastis Yang Bagus
Bahan dan Penggunaan Narrow Fabric
Produk narrow fabric digunakan dalam berbagai kepentingan, mulai dari yang sederhana hingga berfungsi sebagai pendukung peralatan penting. Beberapa material yang digunakan dalam pembuatan narrow fabric elastic diantaranya adalah kapas, satin, beludru, nilon, dan fiberglass.
Kapas biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan sumbu, pita, atau anyaman. Material dari satin biasanya digunakan sebagai bahan membuat pita kado atau hiasan pada pakaian formal. Bahan beludru/velvet digunakan sebagai tambahan nilai estetika pada busana formal, meskipun bukan sebagai bahan inti hanya penambah estetika.
Produk yang dihasilkan oleh narrow fabric bermacam-macam. Mulai dari benda-benda lunak kebutuhan militer seperti parasut, paket, kargo pengiriman hingga harness. Juga peralatan-peralatan anti api seperti yang digunakan pedaman kebakaran, sabuk pengaman pada kendaraan bermotor, hingga perlengkapan pendakian gunung.
Alat-alat perlindungan diri untuk para pekerja di industri perminyakan dan kelistrikan juga menggunakan bahan narrow sebagai pelengkap peralatan. Oleh karena itu, industri garmen jenis ini berkembang pesat karena tidak hanya menyasar kebutuhan sandang manusia. Prinsipnya, semakin luas pasar semakin besar volume produksi dan potensi keuntungannya.
Perluasan industri ini juga menguntungkan bagi bahan pendukung pembuaan narrow fabric seperti serat kain, bahan nilon, dan bahan baku lainnya. Selain itu, berbagai macam peralatan dan mesin juga dibutuhkan salam rangka proses produksi untuk menghasilkan output seperti yang diharapkan.
Kebutuhan sehari-hari manusia yang tidak hanya primer berupa sandang, pangan dan papan, membuat industri ini berkembang lebih luas. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan primer tersebut, tentu banyak industri lain yang juga harus bergerak.
Dalam kebutuhan sandang misalnya, tren model pakaian saja sudah menuntut banyak industri lain untuk berkembang. Mulai dari produksi ikat pinggang, pakaian dalam, topi, sampai pengait dan tali bra. Dengan didukung populasi manusia yang berjumlah milyaran, bisa dibayangkan betapa besar potensi pasar industri ini.
Besarnya potensi narrow fabric elastic inilah yang membuat industri tekstil tidak sesederhana dulu. Perkembangan dan perluasan industri semacam inilah yang berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi suatu negara dalam jangka panjang. Akan lebih baik jika industri ini didukung oleh UMKM sehingga tidak hanya dikuasai oleh pengusaha besar.