Elastis telah diaplikasikan ke dalam bahan pakaian sejak berabad-abad yang lalu. Hingga saat ini bahan elastis dikembangkan untuk pembuatan pakaian dan aneka aksesori yang semakin bervariasi. Nah, sejak kapan tepatnya elastis diperkenalkan sebagai material kain? Simak ulasan tentang sejarah elastis di bawah ini.
Pencipta Elastis
Tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan elastis. Namun, sejarah elastis mencatat nama Thomas Hancock, seorang penemu sekaligus pendiri industri karet asal Inggris sebagai penemu mesin masticator pada awal abad ke-18. Mesin tersebut merupakan sebuah mesin yang bisa merobek sisa-sisa karet serta mampu mendaur ulang karet setelah dibentuk menjadi balok atau digulung menjadi lembaran.
Sebelum adanya penemuan alat masticator tersebut, Hancock merasa bahwa dirinya telah membuang banyak karet dalam proses pembuatan kain elastis pertama. Lalu, pada tahun 1820 Hancock mematenkan alat pengencang elastis untuk sarung tangan, bretel, sepatu, dan stoking. Alat tersebut sangat berguna untuk membuat produk-produk bermanfaat dari bahan karet serta membantu melestarikan bahan karet.
Elastis sendiri memiliki sejarah panjang sebelum dipatenkan penemuannya oleh Hancock. Walaupun, cerita tersebut tidak diketahui siapa pengguna awalnya. Akan tetapi, orang Indian Amerika telah menggunakan karet jauh sebelum Columbus muncul. Mereka menyebut elastis yang terbuat dari getah pohon karet sebagai pohon menangis. Lalu, ada pula bangsa Maya yang biasa mencampur jus dari tanaman merambat berbeda untuk membuat bentuk awal karet gelang yang mengikat benda menjadi satu.
Baca juga: Mengenal Elastic Fabric, Manfaat dan Asal Mula Kain Elastis
Penemuan Kain Tahan Air
Menjelajah ke Skotlandia, seorang penemu bernama Charles Macintosh berusaha menemukan sesuatu yang berguna dari produk limbah pabrik gas. Macintosh membuat eksperimen setelah dirinya menemukan nafta tar batu bara bisa melarutkan karet India. Setelah itu, ia menggunakan kain wol dan mengecat satu sisi dengan larutan karet kemudian meletakkan lapisan kain wol lainnya di atasnya.
Tanpa diduga, itulah pertama kalinya kain tahan air praktis diciptakan. Namun, kainnya tidak sempurna karena ketahanan kain tersebut sangat rentan ditusuk dan minyak alami pada kain wol membuat semen karet rusak. Kain akan menjadi lebih kaku dalam cuaca dingin. Namun, saat berada di cuaca yang panas, kain akan menjadi lengket.
Seiring waktu, sejarah elastis untuk pakaian tersebut disempurnakan pada tahun 1839 ketika karet vulkanisir ditemukan, yang membuat kain Macintosh lebih baik sebab karet baru bisa menahan perubahan suhu. Bahkan, ketika Hancock dan Macintosh bergabung, penemuan-penemuan baru seputar elastis akhirnya bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat untuk kehidupan masa kini.
Baca juga: 5 Jenis Elastic Fabric Di Pasaran Saat Ini
Bahan Elastis untuk Pakaian
Perlu diketahui bahwa elastis untuk pakaian bisa juga diartikan sebagai bahan yang berbentuk seperti pita panjang yang terbuat dari karet. Peletakan bahan elastis pada pakaian juga bisa bervariasi tergantung pada jenis atau model pakaian seperti apa yang ingin dibuat. Elastis juga merupakan jenis benang yang terbuat dari karet setelah melalui proses vulkanisasi.
Benang yang bersifat elastis ini bisa digunakan untuk mengerutkan bagian-bagian tertentu pada pakaian. Misalnya saja pada bagian lengan, perut, dan dada yang akan menghasilkan kesan estetik pada pakaian yang kita kenakan. Penggunaan elastis pada bagian-bagian tertentu juga bisa membuat pemakainya terlihat langsing, karena bahan atau benang elastis yang lentur dan fleksibel bisa mengikuti bentuk tubuh si pemakai.
Itulah sejarah elastis yang menjadi awal ditemukannya bahan-bahan elastis lain yang kini banyak digunakan dalam pakaian atau alat-alat yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan atau kain elastis pada pakaian bisa menjadi penambah kesan estetik untuk pemakainya. Bahkan, bisa pula menjadi tren pakaian yang unik dan banyak digemari orang.