Narrow fabric adalah salah satu produk tekstil yang cukup berbeda dengan kain-kain pada umumnya. Meskipun dalam proses pembuatannya sama-sama ditenun, dirajut, direnda atau diikat dengan benang, kain jenis ini memang memiliki keistimewaan daripada kain lain yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa itu narrow fabric?
Pada dasarnya, narrow fabric atau kain sempit ini adalah semacam kain yang memiliki ukuran kecil dengan lebar tak lebih dari 45 cm. Meski begitu, kain ini memiliki keistimewaan dalam hal spesifikasinya karena tak mudah berjamur, tahan panas, sangat elastis, tahan lama, dan tahan abrasi. Hal ini yang membuat kain sempit ini sering digunakan dalam banyak kebutuhan manusia.
Contoh penggunaan bahan ini misalnya saja dalam pakaian kerja lapangan, alat pengaman kerja, sepatu, alat-alat berat, bahkan pada sejumlah alat elektronik. Sektor militer adalah salah satu sektor yang sering menggunakan kain jenis ini dalam pakaian dan alat-alat yang dibutuhkan.
Baca juga: Jacquard Elastic, Pengertian, Sejarah dan Cara Pengaplikasiannya
Sejarah Narrow Fabric
Sejarah narrow fabric dimulai dari adanya produsen pertama sekaligus tertua dari kain ini, yaitu Joseph Schorisch yang mendirikan STAP di distrik Sluknov, Republik Ceko. Berdiri pada tahun 1803, perusahaan ini fokus membuat produk-produk tekstil terutama yang menggunakan bahan narrow fabric.
Lantas, pada tahun 1924, Joseph Schorisch bekerja sama dengan Joseph Staude yang memfokuskan produksi mereka pada produk tali sepatu, alas kaki, dan pakaian. Bahkan, perusahaan kedua ini juga mulai merambah pada produk ritsleting. Berbeda dengan perusahaan pertama, perusahaan kedua ini bertempat di Velky Senov, tepatnya ke titik di mana perusahaan STAP berdiri sebagai pabrik nomor dua.
Para penenun di Ceko memiliki keunggulan khususnya pada cabang industri tekstil, utamanya dalam menenun pita dan bahan tekstil sempit. Kerajinan ini paling berkembang di wilayah perbatasan utara tanah Ceko, di mana generasi asli penenun Jerman dan Ceko yang berpengalaman bekerja sama secara alami.
Pada periode tahun 1920-an sampai 1930-an, perusahaan-perusahaan besar mulai bermunculan secara bertahap berkat penggabungan bengkel-bengkel kecil swasta. Program produksi dasar waktu itu terdiri dari unsur-unsur tradisional budaya populer berupa pita hias Jacquard. Lantas, secara bertahap program produksi ini mulai diperluas dengan berbagai pita polos dan penyetel, termasuk sabuk anyaman dan kepang.
Baca juga: Braiding Elastic, Pengertian, Proses Pembuatan dan Cara Mengaplikasikan
Jenis Narrow Fabric
Dalam proses pembuatannya, ada banyak bahan baku yang digunakan untuk menyusun kain narrow itu sendiri. Seiring perkembangan zaman, kain narrow juga disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Misalnya jenis kain narrow kecil yang bisa memuat banyak hal digunakan untuk membuat label pakaian, celana, tas, topi, dan sepatu.
Kemudian ada jenis kain sempit yang proses pembentukannya dibuat seperti kepang rambut, sehingga struktur kainnya menjadi benar-benar kokoh. Kain jenis ini sering dipakai untuk kebutuhan industri yang memerlukan karakteristik kain yang kuat, elastis, dan tahan lama saat digunakan.
Selanjutnya, ada pula kain sempit yang berjenis elastis dan sering dipakai pada ikat pinggang, sarung tangan, pakaian dalam, topi, pakaian renang, hingga tali bra. Kain atau bahan jenis ini memiliki karakteristik yang fleksibel, lentur, dan akan kembali ke bentuk aslinya saat diregangkan beberapa kali.
Itulah sekilas pembahasan tentang narrow fabric yang banyak dibutuhkan oleh manusia baik untuk kehidupan sehari-hari maupun situasi tertentu saja. Bagaimana? Sangat luar biasa bukan, mempelajari kain narrow yang sering kita gunakan itu?