Teknik menjahit elastik tentu berbeda dengan teknik menjahit bahan kain pada umumnya. Meskipun pada dasarnya setiap bahan kain memiliki teknik berbeda, yang dapat dipahami melalui intuisi penjahit. Karena setiap bahan memiliki ketebalan dan tingkat elastisitas berbeda. Ada kalanya penjahit harus memberikan tarikan lebih kuat pada salah satu bahan.
Untuk mendapat hasil jahitan yang maksimal dan berkualitas baik, sebaiknya setiap penjahit mengenal bentuk dan sifat setiap bahan yang ingin digabung. Antara satu lapisan kain dengan lapisan berikutnya harus diuji ketebalan dan tingkat elastisitasnya. Khusus untuk bahan elastis, jangan memberikan tekanan dan tarikan berlebih saat menjahit.
Sifat dasar kain apapun sebenarnya memiliki sifat elastis karena tipis dan lentur, hanya saja tingkat elastisitas bahan satu dengan lainnya tentu berbeda. Oleh karena itu saat menjahit, seorang penjahit harus menerapkan tekanan dan tarikan yang tepat menyesuaikan dengan kemampuan mesin agar hasilnya maksimal.
Baca juga: Manfaat Pita Elastis Yang Belum Anda Ketahui
Bentuk Elastik di Pasaran
Saat ini bentuk elastis yang beredar di pasaran memiliki 3 bentuk umum. Ada yang berbentuk pita, buttonhole, dan selubung atau pipa. Setiap bentuk tentu mempengaruhi teknik menjahit elastik yang harus digunakan oleh penjahit agar elastis dapat menempel sempurna dan berfungsi baik.
-
Pita
Elastis berbentuk pita diproduksi dengan teknik tenun atau rajut. Jenis elastis ini memiliki lebar dan ketebalan beragam, serta dijual dalam ukuran roll menurut standar masing-masing pabrik. Ada pita elastis yang tipis dan lentur, namun elastisitasnya dapat berkurang setelah pemakaian beberapa tahun. Ada juga yang tebal dan awet digunakan.
-
Buttonhole
Secara bentuk, elastis dengan lubang kancing mirip seperti elastis pita. Hanya saja di bagian tengahnya terdapat lubang seukuran kancing yang dapat diisi dengan tali atau semacamnya saat digunakan di bagian pinggang pada rok atau celana kolor. Pemasangan tali pada bagian tengah elastis memungkinkan lebar pinggang semakin fleksibel.
-
Selubung/Pipa
Elastis berbentuk selubung atau pipa paling banyak dipasang pada masker sekali pakai. Sifatnya yang tidak terlalu elastis dan ringan mudah dipasang dengan sistem pembakaran pada bagian ujungnya. Tidak perlu jahit mesin untuk menempelkan elastis jenis ini pada bahan lain yang sama-sama mudah terbakar.
Baca juga: Jenis Kain Elastis Yang Ada di Pasar
Cara Menjahit Elastik Sesuai Bentuknya
Setelah memahami beberapa bentuk dasar elastis, seorang penjahit harus tahu bahwa ia perlu menerapkan teknik menjahit elastik yang tepat. Ada 3 cara mudah untuk memasang elastis pada bahan baik pakaian maupun produk jadi lainnya, yaitu dengan cara sebagai berikut:
-
Jahit Memanjang
Teknik jahit memanjang adalah dengan menempelkan bagian tengah atau tepi elastis langsung pada kain. Teknik ini harus dilakukan dengan cara menarik elastis sewajarnya, sehingga hasilnya adalah kain yang sudah dijahit mengerut sepanjang bentuk elastis. Penjahit dapat menerapkan teknik ini pada semua jenis elastis.
-
Jahit Zigzag
Teknik menjahit elastik dengan cara zigzag membutuhkan mesin khusus dan sebaiknya diterapkan pada elastis yang ingin ditempel langsung di bagian luar pakaian. Karena selain mengambil sifat elastis, teknik zigzag dapat menambah nilai estetika produk, apalagi jika jenis elastis yang digunakan baik dan warna benangnya serasi.
-
Jahit Ujung
Teknik jahit ujung biasa diterapkan pada masker. Elastis jenis ini hanya perlu menempel pada bahan masker di bagian ujungnya saja, pun tidak harus ditempel menggunakan mesin jahit. Umumnya ujung tali masker digabungkan dengan cara dipanaskan hingga meleleh dan menempel dengan rapi.
Apapun teknik menjahit elastik yang ingin digunakan, pastikan untuk memilih elastis dengan kualitas terbaik agar awet setelah menjadi produk dan digunakan oleh konsumen. Karena elastis dengan kualitas standar dapat menurunkan nilai jual produk.